Piknik Gratis-Romantis ala AADC2 di Hutan Pinus Mangunan

Udah pada nonton AADC2 kan? Belum..? Hmm… kayaknya perlu disegerakan deh. Mumpung euphorianya masih terasa sekali saat ini. Kurang seru kalau nonton sebuah film di saat orang sudah tidak lagi memperbincangkannya. Kurang jhoss kata Pakde Cholik, hehe.. 😀 Etapi, kalau belum sempat juga, tidak jadi soal. Sahabat bisa baca dulu ulasan Om Nh. Silahkan klik [di sini].

Salah satu daya tarik film AADC2 adalah lokasinya, Yogyakarta. Tempat-tempat yang dipilih adalah lokasi yang anti biasa. Anda tidak akan menemukan Malioboro, Stasiun Tugu ataupun Candi Prambanan dalam film tersebut. Yang ada adalah kawasan-kawasan romantik-eksotik seperti Prawirotaman, Punthuk Setumbu, Sate Klathak dll. Rata-rata, tempat tersebut mudah dijangkau, gratis namun romantis.

Nah.. hari minggu, 8 Meri 2016 kemarin, setelah suntuk di rumah selama 3 hari karena libur akhir pekan yang cukup panjang, kami pun memutuskan untuk jalan-jalan sejenak keluar rumah. Agak bingung menentukan, kemana kami akan menuju. Di samping cuaca yang agak panas, juga karena Yogya dipenuhi para wisatawan yang memanfaatkan liburan mereka.

Setelah mencari-cari informasi di internet, maka kami pun putuskan untuk piknik ke Hutan Pinus di Mangunan-Imogiri-Bantul-Yogyakarta. Meski tempat ini tidak ada dalam film AADC2, tapi membaca informasinya, aku yakin tempat ini tak kalah romantisnya dibanding dengan yang ada di film tersebut.

Dari informasi yang kubaca melalui YogYes, aku dapatkan informasi bahwa Hutan Pinus Mangunan, adalah bagian dari hutan di kawasan RPH (Resort Pengelolaan Hutan) Mangunan yang ditumbuhi tanaman Pinus Merkusii. Sebelum menjadi salah satu destinasi wisata, hutan di kawasan Mangunan adalah sebuah tanah tandus yang kemudian direboisasi. Tak hanya pinus, jenis pohon lain seperti mahoni, akasia, kemiri dan kayu putih juga ditanam di lahan yang luasnya kurang lebih 500 Ha ini. Kini kawasan Mangunan, terutama bagian yang ditanami pohon pinus tak hanya berfungsi sebagai hutan lindung namun juga dikelola sebagai salah satu tujuan wisata. Tak hanya suasana hutan nan asri yang menarik perhatian banyak wisatawan, keberadaan sumber mata air Bengkung yang dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai lokasi pertapaan Sultan Agung Hanyakrakusuma pun menarik para peziarah untuk datang berkunjung. Untuk menemukan situs mata air yang kemudian dibangun pemerintah Belanda pada tahun 1925 hingga 1930 ini ada beberapa jalan yang bisa ditempuh, bisa dengan trekking dari tempat parkir menembus hutan yang rapat mengikuti jalur outbond Watu Abang atau jalan melingkar yang lebih jauh namun bisa ditempuh dengan sepeda atau sepeda motor.

Membaca informasi ini, aku pun semakin bersemangat untuk segera berkunjung ke sana. Jaraknya dari Kweni tidaklah terlalu jauh. Untuk menuju ke sana sangat mudah. Kalau dari Kota Jogja – Jl. Imogiri Timur – Imogiri – pertigaan Imogiri belok kiri ke arah Makam Raja-raja Imogiri – pertigaan belok kanan ke arah Mangunan – pertigaan Mangunan belok kiri ke arah hutan pinus – Hutan Pinus Mangunan. Ada banyak petunjuk arah menuju ke sana.

Tidak sampai 30 menit, kami sudah sampai di lokasi. Kesegaran udara sudah terasa sejak kami memasuki kawasan Mangunan. Jalan yang berliku juga menjadi penambah keasyikan perjalanan. Meski terlihat pengunjung agak ramai, namun tidaklah membuat kawasan itu menjadi sumpek dan sesak. Masih terasa keheningan dan tercium aroma khas pinus-nya.

Setelah memarkirkan kendaraan, kami pun bergegas menuju hutan dan menikmati suasana yang ada serta tentunya tak lupa mengabadikannya dalam foto. Di gerbang masuk, kuraih kamera dan ingin mengambil gambar di spot tersebut. Ketika sudah siap akan memotret, aku heran, kok kamera tidak bisa berfungsi? Kuperhatikan dengan seksama kamera tersebut, dan oalaaaaah… ternyata memory card-nya ketinggalan. Alamaak… pupus sudah harapan untuk bernarsis-ria di hutan nan eksotis tersebut.

Akhirnya, harapan tinggal pada komputer tablet yang kubawa. Kulirik batrainya. Tinggal 50%. Ah, semoga saja cukup. Untuk berhemat batrai, maka kuatur tablet tersebut dalam posisi “airplane mode”. Lumayanlah bisa bertahan cukup lama.

hutan pinus mangunan

Kami pun segera memasuki kawasan hutan. Sebuah konter penyewaan hammock (ayunan) terlihat di pintu masuk. Dengan membayar Rp. 10.000, kita sudah bisa mendapatkan satu hammock dan bisa menggelantung manja di antara pohon-pohon pinus yang tinggi semampai itu. Tapi kami tidak ingin buru-buru bersantai-santai. Kami lebih memilih berkeliling dulu, menikmati suasana yang ada.

hutan pinus mangunan

Berjalan-jalan di sepanjang hutan pinus tersebut, aku kok jadi terbayang tengah berada di hutan tempatnya Harry Potter ya? Tidak salah bila ada yang mengatakan bahwa Hutan Pinus tersebut disebut-sebut seperti hutan di Forks atau kota-kota kecil lain di Evergreen State dalam film Hollywood. Indah dan menawan sekali. Sehingga, hutan itu pun menjadi sasaran empuk bagi foto-foto pre-wedding ataupun bagi para pecinta selfie. Spot-spot yang tersedia, sungguh eksotis dan tentunya romantis.

hutan pinus mangunan

Berapa biaya masuk ke situ? Tidak ada, alias gratisss… 😀

Yang cukup membuatku senang adalah kebersihan yang sangat terjaga. Pengunjung cukup arif untuk tidak membuang sampah sembarangan ataupun merusak pohon-pohon yang ada. Semoga hal itu dapat terus terjaga selamanya.

hutan pinus mangunan

Tertarik untuk ke situ? Monggo disempatkan kalau berkunjung ke Yogya ya. Yakin deh, nggak bakal kalah dengan tempat-tempat yang disuguhkan di film AADC2 itu.

Ah.. Yogya memang istimewa.. 🙂

20 thoughts on “Piknik Gratis-Romantis ala AADC2 di Hutan Pinus Mangunan

  1. Sudah follow Ig-nya kaka … 😀

    Tuh kan, Uda selalu ngasih referensi tempat wisata yg berbeda. Ngabibita kalau kata orang Sunda.

    Like

  2. Saya termasuk anggota masyarakat yang jarang tamasya ke tempat yang bernuansa lingkungan.
    Umumnya komplek bangunan, benda, atau mall serta tempat makan.
    Kayaknya perlu mulai menjajalah lingkungan nich.
    Terima kasih infonya
    Salam hangat dari Jombang

    Like

  3. Dekatkah dengan kebun buah Mangunan Uda Vizon. Apresiasi dg kesadaran pengunjung menjaga kebersihan. Salam tuk tim ‘AADC Kweni’

    Like

    • Iya Bu Prih. Posisinya dekat dengan kebun buah Mangunan. Itulah juga mengapa dinamakan Hutan Pinus Mangunan. Semoga kebersihannya dapat terus terjaga ya Bu. Sehingga kita tetap punya space hutan yang bisa dinikmati bersama keluarga.. 🙂

      Salam juga tuk Warga Kebun Salatiga 🙂

      Like

  4. Hutan pinusnya terlihat memang sangat romantis, Nyiak. Teduh yang membuat adem. Lihat fotonya aj begitu, gimana kalau jalan diantara pohon2nya, sambil bergandengan tangan pula, dooh, Rangga dan Cinta lewat deh 😀

    Like

    • Betul Uni.. Teduh banget dan tentunya sangat menyenangkan..
      Emang Rangga dan Cinta lewat mana? Ntar dicegat deh, hehehe.. 😀

      Like

Leave a comment