Kita tentu sering berkunjung ke mal atau area publik lainnya, bukan? Bagi muslim yang ibadahnya lima kali dalam sehari, tentu keberadaan tempat ibadah di area publik tersebut sangat dibutuhkan. Jangan sampai karena keasyikan berbelanja atau bermain, kewajiban salat malah dilupakan.
Kalau diperhatikan, dari berbagai mal yang pernah aku kunjungi, posisi mushalla/masjid di dalamnya setidaknya bisa dikategorikan dalam tiga hal:
1. Basement atau areal parkir
Posisi ini mendominasi hampir seluruh mal atau pusat perbelanjaan lainnya. Biasanya, letak mushalla tersebut menyempil di pojok salah satu lantai areal parkir mobil. Bentuknya tidak besar, agak kotor dan diberi fasilitas seadanya. Sirkulasi udara hampir bisa dipastikan buruk. Oleh karenanya, kita akan merasa sumpek dan bisa kehabisan nafas jika berlama-lama di sana.
2. Roof top atau lantai atap gedung
Posisi ini sangat jarang kutemukan. Satu-satunya yang kuketahui adalah di Ambarrukmo Plaza, Yogyakarta. Mushalla ini mengambil posisi di atap gedung, di sudut area parkir. Meski kecil, namun karena berada di udara terbuka, dipastikan memperoleh cahaya matahari yang sangat cukup. Oleh karenanya, kita tidak akan merasa sumpek sama sekali berada di sana. Angin yang bertiup pun menambah kenyamanan beribadah di mushalla kecil tersebut.

Mushalla Ambarrukmo Plaza Yogyakarta
3. Salah satu lantai gedung
Mushalla atau masjid dalam posisi ini menyatu dengan area belanja. Biasanya didesain khusus dan dimenej secara serius. Posisi seperti ini tidak banyak kutemui. Di Jogja, adanya di Griya Busana Muslim Al-Fath, Karita dan Annisa. Salah satu yang menarik perhatianku adalah Masjid Alatief yang berada di lantai 5 Pasaraya Blok M. Aku sempat salat di sini bersama Bang Necky, Om Nh dan Mas Sus Mandor Tempe ketika kopdar 24 Juli 2011 silam. Karena dibuat secara khusus, maka beribadah di sini terasa sangat nyaman.

Masjid Alatief Pasaraya Blok M Jakarta
Dari semuanya, posisi ketiga tentu sangat kita harapkan. Namun sayangnya, para pemilik mal dan pusat perbelanjaan kebanyakan tidak mau mengeluarkan dana lebih untuk menyediakan fasilitas ini. Padahal sebenarnya, dengan memberikan sarana ibadah yang memadai dan nyaman, tentu akan berdampak positif bagi gedung tersebut. Sayangnya, mereka cukup takut untuk rugi uang ketimbang untung keberkahan dari itu semua.
Oya, sahabatku Hery Azwan membuat blog yang khusus berisikan informasi tentang hal ini, judulnya: http://salatyuk.wordpress.com. Sila berkunjung ke sana ya…
Apakah anda pernah menemukan mal yang memiliki sarana ibadah yang sangat baik? Boleh berbagi?

Sumber gambar: